Autisme, atau lebih tepatnya Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder/ASD), merupakan kondisi neurodevelopmental yang ditandai dengan kesulitan dalam komunikasi sosial, perilaku repetitif, serta minat dan aktivitas terbatas. Penanganan autisme biasanya melibatkan terapi perilaku, okupasi, wicara, dan dalam beberapa kasus, pengobatan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, akupunktur telah menarik perhatian sebagai salah satu terapi alternatif untuk mendukung pengelolaan gejala autisme.
Apa Itu Akupunktur?
Akupunktur adalah bagian dari pengobatan tradisional Tiongkok (Traditional Chinese Medicine/TCM) yang melibatkan penusukan jarum halus ke titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang aliran energi atau “qi”. Terapi ini diyakini dapat menyeimbangkan energi tubuh, memperbaiki fungsi organ, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Bagaimana Akupunktur Diterapkan pada Anak dengan Autisme?
Pada anak-anak dengan autisme, akupunktur sering digunakan sebagai terapi pendukung—bukan sebagai pengganti terapi konvensional. Teknik yang digunakan biasanya lebih lembut, seperti:
- Akupunktur jarum halus dengan penusukan dangkal
- Akupresur (tekanan pada titik akupunktur tanpa jarum)
- Laser akupunktur, metode non-invasif menggunakan cahaya laser
Prosedur biasanya disesuaikan dengan kenyamanan anak, mengingat sensitivitas mereka terhadap sentuhan dan nyeri.
Potensi Manfaat Akupunktur untuk Autisme
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa akupunktur dapat membantu:
- Meningkatkan kemampuan bicara dan komunikasi
- Mengurangi hiperaktivitas dan perilaku impulsif
- Menurunkan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur
- Memperbaiki fungsi kognitif dan perhatian
Efek ini diduga muncul melalui stimulasi sistem saraf pusat dan pelepasan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang berperan dalam regulasi suasana hati dan fungsi otak.
- Perspektif Tradisional (TCM)
Dalam TCM, autisme diyakini berkaitan dengan ketidakseimbangan energi qi, terutama di organ-organ yang berhubungan dengan jantung (shen), limpa, dan ginjal, yang berperan dalam perkembangan mental dan emosional.
Akupunktur bekerja dengan:
- Menyeimbangkan qi dan darah
- Stimulasi titik-titik akupunktur membantu mengalirkan energi yang terhambat dan menyeimbangkan organ-organ dalam tubuh.
- Menenangkan shen (jiwa atau pikiran)
Beberapa titik seperti Shenmen (HT7) atau Yintang (titik di antara alis) digunakan untuk menenangkan sistem saraf dan mengurangi kecemasan, tantrum, dan hiperaktivitas.
- Perspektif Medis Modern
Penelitian ilmiah mencoba memahami akupunktur melalui efeknya terhadap sistem saraf pusat, hormon, dan neurotransmiter. Berikut adalah beberapa cara kerja akupunktur pada kasus autis secara medis:
- Stimulasi sistem saraf pusat
Akupunktur merangsang ujung saraf di kulit dan otot yang mengirim sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan:
- Pelepasan endorfin dan serotonin
Kedua zat kimia ini dapat memperbaiki suasana hati dan mengurangi kecemasan.
- Normalisasi aktivitas otak
Beberapa studi menggunakan pencitraan otak (misalnya fMRI) menunjukkan bahwa akupunktur dapat mengubah aktivitas area otak yang berhubungan dengan perhatian, bahasa, dan regulasi emosi.
- Modulasi neurotransmiter
Akupunktur dapat meningkatkan regulasi neurotransmiter seperti:
Dopamin (terkait dengan perhatian dan motivasi)
GABA (mengatur ketenangan dan menghambat aktivitas berlebihan)
Oksitosin (berperan dalam interaksi sosial)
- Peningkatan sirkulasi darah dan oksigenasi otak
Peningkatan aliran darah ke otak dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan konsentrasi.
- Mengurangi peradangan neuro-inflamasi
Beberapa teori menyebutkan bahwa peradangan saraf (neuroinflammation) dapat terlibat dalam autisme. Akupunktur mungkin membantu menurunkan peradangan melalui regulasi sistem kekebalan tubuh.
Titik-Titik Akupunktur yang Umum Digunakan untuk Autisme antara lain:
Baihui : Meningkatkan fungsi otak dan menenangkan pikiran
Yintang : Mengurangi stres dan meningkatkan fokus
Hegu : Mengatur fungsi saraf dan meredakan ketegangan
Shenmen : Menenangkan jantung dan pikiran
Sanyinjiao : Membantu menstabilkan emosi dan tidur
Pertimbangan Sebelum Mencoba
Jika orang tua ingin mencoba akupunktur untuk anak dengan autisme, penting untuk mempertimbangkan hal berikut:
- Konsultasi dengan dokter anak atau psikiater anak terlebih dahulu
- Pilih praktisi akupunktur yang lisensi dan berpengalaman menangani anak-anak
- Awasi respons anak terhadap terapi dan evaluasi efektivitas secara berkala
- Pastikan pendekatan dilakukan dengan empati dan tidak memaksa, mengingat sensitivitas anak autis terhadap pengalaman sensorik.
Kesimpulan
Akupunktur dapat menjadi pilihan terapi pendukung yang bermanfaat bagi beberapa anak dengan autisme, terutama dalam mengatasi kecemasan, gangguan tidur, dan perilaku yang mengganggu.
Oleh : Lilis Christine Lesmana, A.Md.Akup, SE, MM, MIkom, MHKes
Praktik Mandiri Akupunktur Terapis Lilis Christine L,A.Md.Akup