Semula dara ini bermasalah dengan penampilannya. Berkat akupunktur dan pola hidup sehat, beratnya turun dari 70 kg menjadi 53 kg. Inilah titik balik jalan hidupnya sehingga memilih jadi akupunkturis kecantikan.
(Di Klinik Vikrist tampak seorang remaja yang mengalami obesitas berkonsultasi pada Christine. Sesaat kemudian, sang akupunkturis ini mengajak pasiennya berbincang. Tak lama, Christine melakukan tusuk jarum ke bagian tubuh remaja berparas manis itu. “Kalau rajin akupunktur dan melakukan pola hidup sehat, bisa dipastikan ia akan tampil cantik,” ujar Christine.)
Apa, sih, yang disebut akupunktur kecantikan?
Belakangan ini memang mulai berkembang akupunktur kecantikan, yaitu bagaimana caranya membuat orang tampil lebih cantik, ganteng, dan sehat. Semula orang hanya tahu bahwa akupunktur untuk mengobati penyakit.
Bisa lebih diperinci lagi persoalan pasien yang biasa Anda tangani?
Bisa dikatakan mulai dari ujung kepala sampai kaki. Rambut, misalnya, masalahnya adalah mengatasi rambut rontok, tipis, sampai kebotakan. Yang saya lakukan adalah terapi menguatkan akar rambut. Bila akar rambut kuat, rambut pun akan tumbuh sehat.
Lalu, persoalan wajah dimulai dari mata. Persoalannya orang terlalu lelah dan banyak begadang. Akibatnya, mata berair dan ada kantong mata. Ada juga masalah orang yang masih muda, tapi sudah ada keriput. Masalah lain umpamanya bintik-bintik hitam di wajah, mengencangkan payudara, dan seterusnya.
Banyak juga Anda menangani pasien obesitas?
Seperti yang Anda lihat baru saja. Persoalan obesitas bukan hal yang gampang. Selain lewat terapi, pasien harus ada niat yang kuat agar tampil menarik. Kegemukan, kan, sangat terkait dengan gaya hidup, misalnya pola makan yang berlebihan tapi tidak diimbangi olahraga. Sepanjang pasien berdisiplin dengan pola hidup sehat, tentu kegemukan dapat diatasi.
Banyak juga yang datang ke sini dengan berat normal tapi bentuk tubuhnya tidak proporsional. Misalnya saja lengan terlalu besar, pinggang enggak ada, perut buncit. Dengan akupunktur, bentuk tubuh mereka bisa proporsional kembali.
Bagaimana cara Anda melakukan pengobatan?
Sebelumnya saya harus banyak ngobrol dengan pasien agar tahu betul persoalannya. Dengan demikian saya jadi paham riwayat kenapa pasien sampai punya masalah seperti itu. Misalnya saja rambut rontok yang ada kaitannya dengan sinus dan maag. Penyakitnya ini harus diobati terlebih dahulu, bersamaan dengan saat perawatan.
Perlu diketahui, akupunktur perlu kesabaran. Tidak bisa sekali datang masalah langsung selesai. Apalagi bagi pasien yang persoalannya sudah berat, misalnya tubuhnya gede banget. Untuk “masalah berat” ini pasien harus beberapa kali datang rutin.
Hasilnya memuaskan?
Rata-rata sih bagus. Saya pernah punya klien yang ingin memperindah payudaranya. Sehabis melahirkan, dia punya persoalan dengan payudara yang kendor. Setelah 4 – 5 kali perawatan, dia merasa payudaranya kencang kembali. Setelah satu paket selesai, dia mengambil paket lain yaitu slim. Hasilnya, ukuran bajunya yang semula XL berubah jadi L.
Contoh lain pasien yang berhasil?
Ada seorang pria berusia 40-an yang bisa dibilang kepalanya licin. Dia masih ikut terapi. Baru enam kali perawatan, dia sudah ada perubahan.
Rambutnya mulai tumbuh, meski enggak lebat. Masalah bapak ini, rambutnya mengalami kerontokan hebat setelah anaknya meninggal. Ketika bapak ini bisa menenangkan pikiran ditambah terapi, bisa disebut hasilnya bisa maksimal.
Setelah itu perawatan sudah tuntas, ya?
Oh kalau ngomong tuntas memang enggak ada. Maintenance tetap perlu dilakukan. Usai ikut paket, dia tinggal perawatan seminggu atau dua minggu sekali.
Anda memang bercita-cita jadi akupunkturis?
Sebenarnya, sih, tidak. Saya lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, Universitas Tarumanegara, Jakarta. Setelah itu, saya melanjutkan S2 di Universitas Persada Indonesia. Sebenarnya, sih, sebagai lulusan terbaik, saya dapat beasiswa melanjutkan S3 di Universitas Indonesia.
Akan tetapi, saya tidak mengambilnya. Saya memilih kerja kantoran. Setelah itu saya beberapa kali pindah kerja, mulai dari perusahaan asing sampai lokal, semuanya bidang finance.
Kenapa berubah pikiran ingin menjadi akupunkturis kecantikan?
Semua berawal dari pengalaman saya sendiri. Mungkin Anda enggak percaya, saya dulu gemuk sekali. Berat badan saya 70 kg. (Bisa jadi orang juga tidak percaya bila melihat kondisinya sekarang. Bentuk tubuhnya proporsional dengan berat 53 kg, parasnya cantik dan begitu segar. Christine merasa berat badannya waktu itu sangat tidak ideal karena tingginya kurang dari 160 cm).
Meski rutin olahraga, tetap saja berat enggak berubah. Bagaimana bisa turun, waktu itu saya suka sekali ngemil. Dengan kondisi seperti itu, banyak yang mengira saya sudah punya anak. “Anakmu berapa, sih?” Sebal enggak, sih, masih lajang kok dibilang seperti itu.
Lantas?
Saya bertekad kuat berubah. Saya ingin akupunktur mengubah penampilan saya. Tentu saya tak bisa melakukan sendiri. Saya minta tolong Ibu. Selain itu, saya rajin olahraga. Tentu saya mengubah pola makan. Saya lebih banyak makan buah, sayur, dan yoghurt. Minum air es saya tinggalkan karena hanya membuat perut buncit.
Memang tidak turun drastis ya, tapi butuh waktu. Enam bulan kemudian, berat saya turun menjadi 60 kg. Sampai akhirnya berat saya sekarang cuma 53 kg. Sekarang saya tinggal mempertahankan saja. Oh ya perlu diketahui juga, semula wajah saya juga tampak kuyu. Setelah melakukan perawatan sendiri, ternyata berhasil. Dari sinilah saya berpikir, kenapa saya tidak menerapkannya pada pasien. Tahun 2002, saya mulai praktik.
Kebanyakan pasien Anda lelaki atau perempuan?
Memang lebih banyak perempuan. Namun, belakangan ini banyak pria yang peduli dengan akupunktur kecantikan. Persoalan pria kebanyakan perut buncit dan kerontokan rambut. Selain itu, banyak pula eksekutif muda yang cuma ingin menjaga kebugaran. Uniknya, akhir-akhir ini banyak pasangan calon pengantin yang datang. Yang perempuan merawat wajah dan slim, sedangkan si lelaki perawatan rambut.
Namun, ada juga yang minta diurus mulai dari rambut sampai badan. Waktu perawatan enggak lama, kok. Siapkan saja waktu sekitar setengah jam.
Jadwal Anda padat, kapan ada waktu mengurus diri sendiri?
Oh saya selalu meluangkan waktu untuk menjaga kebugaran. Biasanya, sih, pulang kerja saya langsung ke tempat latihan fitness saya di kawasan Kuningan, Jakarta. Selain itu, setidaknya seminggu dua kali saya latihan tenis. Sampai rumah saya beres-beres lalu istirahat. Agar tetap segar, saya juga akupunktur diri saya sendiri.
Sumber : Tabloid Nova/NO. 860 / XVI / 18-23 8 2004